-->

Ad Unit

Analisis dividen discount model

 

Analisis dividen, pixabay.com

Devidend Discount Model (DDM) adalah metode menilai harga saham perusahaan berdasarkan teori bahwa sahamnya bernilai jumlah semua perusahaan dari semua dividen yang akan diterima pada masa yang akan datang. Model penilaian ini menggunakan pertumbuhan dividen yang tetap untuk selamanya, model ini lebih tepat digunakan untuk penilaian harga saham perusahaan yang pertumbuhannya relatif stabil (Damodaran, 2002).

Idenya sederhana, harga wajar dari suatu saham merupakan present value dari seluruh deviden yang akan didapatkan di masa datang. Pemikirannya cukup logis karena memang jika seorang investor membeli suatu saham dan memegangnya selama-lamanya, maka hasil investasinya hanyalah deviden yang diberikan oleh perusahaan. Value perusahaan adalah present value dari potensi keseluruhan dividen yang akan diterimanya.

Dividend Discounted Models ini termasuk dalam pendekatan nilai sekarang untuk menentukan harga intrinsik. Pendekatan nilai sekarang ditentukan oleh komponen aliran kas (cash flow). Aliran kas yang bisa digunakan dalam penelitian saham adalah earning perusahaan. Berdasarkan sudut pandang investor yang membeli saham, aliran kas yang akan diterima investor adalah earning perusahaan yang dibagikan dalam bentuk dividen (Tandelilin, 2010). Aliran kas kepada investor dalam bentuk deviden inilah yang bisa dijadikan bahan penilaian saham dengan pendekatan nilai sekarang. Menurut Tandelilin, (2010) DDM merupakan model untuk menentukan estimasi harga saham dengan mendiskontokan semua aliran dividen yang akan diterima di masa datang.

Pendekatan DDM, merupakan suatu pendekatan yang terdapat dalam analisis fundamental atau analisis perusahaan yang dilakukan dengan mengaitkan antara aliran kas yang diharapkandari dividen yang dibayarkan perusahaan atas saham yang dimiliki. Selain itu pendekatan ini beranggapan bahwa harga saham bisa dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu dividen tahunan, pertumbuhan dividen, dan required rate of return. Dividen tahunan ini merupakan income yang diterima oleh para investor pemegang saham, dan untuk pertumbuhan dividen merupakan tingkat pertumbuhan dividen dari pendapatan bersih setelah pajak per saham, sedangkan required rate of return merupakan tingkat keuntungan yang diisyaratkan bagi pemodal. Keputusan investor sangat ditentukan oleh pendapatan yang akan diterima di masa yang akan datang (future income). Future income tersebut akan diproses harus di-present-value-kan atau dinamakan dengan discounted.

Contoh 1

Tidak seperti ekuitas umum, model ini menggunakan Value of a Preferred Stock, saham preferen membayar dividen tetap. Jadi nilai dari saham dapat dihitung dengan DDM. Nilai saham preferen dasarnya adalah nilai sekarang dari dividen lamanya.

Value of prefered stock

Kelemahan dalam model ini adalah diperlukannya suatu rangkaian (stream) dividen yang tidak terbatas dan adanya ketidakpastian dividen. Dividen bisa berkembang sesuai dengan perjalanan waktu karena itu modelnya bisa dengan pertumbuhan dividen yang tidak harus konstan (tetap).

Formula 2


Di mana:

= Harga wajar suatu saham

D0= Dividen tahun sebelumnya

G= long term growth

K = cost of equity (return minimal yang diharapkan oleh pemegang saham)

Untuk cost of equity sendiri bisa didapatkan dengan menggunakan formula Capital Asset Pricing Model (CAPM):

k = Rf + β(RM - Rf )

Di mana:

= cost of equity

Rf = risk free rate (biasanya menggunakan BI rate).

RM = return pasar (dalam hal ini adalah IHSG)

= beta (sensitivitas perubahan harga saham terhadap perubahan pasar)

Dari formula DDM di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa growth harus konsisten untuk waktu yang sangat panjang bahkan kalau bisa selamanya. Tentu saja hal ini hampir tidak mungkin dalam kehidupan nyata. Namun yang agak mendekati mungkin adalah apabila suatu perusahaan yang berada dalam tahap mature dan cenderung memiliki growth yang konsisten.

Damodaran (2002) membagi DDM ke dalam empat jenis yang telah dikembangkan berdasarkan asumsi pertumbuhannya, yakni Gordon Growth Model, Two-Stage Devidend Discount Model, H Model for Valuing Growth, dan Three-Stage Devidend Discount Model.

Adapun beberapa asumsi DDM yang harus dipenuhi adalah (Reilly, 2006 : 376)

Devidends growth at a constant rate

D1 = D0 (1 + g)

Keterangan:

D1 = Dividen yang diestimasikan

D0 = Dividen tahun sebelumnya

= Rata-rata pertumbuhan dividen

The constant growth rate will continue for an infinite period

= Dn - D0 D0

Keterangan:

Dn= tingkat pertumbuhan dividen


D0 = dividen saat ini

D0= dividen tahun sebelumnya

The required rate of return (k) is greater than the infinite growth rate (g). if is not, the model give meanings result because the denominator becomes negative.

Artinya bahwa

Dividen harus tumbuh pada tingkat yang konstan,

Tingkat pertumbuhan konstan akan berlangsung untuk periode tak tentu, danReturn disyaratkan (k) adalah lebih besar daripada tingkat pertumbuhan tak tentu (g), karena apabila tidak maka model tersebut akan memberikan hasil penilaian yang berbeda karena nilai pembaginya akan menjadi negatif.

Nilai fundamental dari suatu aset dapat dilihat sebagai fungsi dari tiga variabel: ukuran, waktu dan ketidakpastian arus kas aset akan menghasilkan bagi investor selama masa pakainya. Dalam menghitung harga wajar suatu saham, arus kas yang digunakan umumnya adalah dividen. Besaran deviden adalah tidak pasti, tergantung pada waktu, pertumbuhan laba perusahaan dan kebijakan perusahaan untuk membayar dividen. Dengan kata lain, dividen dan laba merupakan penentu utama dari nilai ekuitas.

Lintner (1956) mewawancarai manajer dari 28 perusahaan untuk menentukan bagaimana dan mengapa perusahaan mereka membayar dividen. Ia menemukan bahwa manajer menargetkan rasio pembayaran jangka panjang (dividen sebagai persentase dari pendapatan). Meskipun studi terbaru, seperti Brav (2005), menunjukkan bahwa manajer sekarang fokus pada mempertahankan tingkat pertumbuhan yang stabil dividen daripada rasio payout konsisten, dividen dan laba terus memainkan peran kunci dalam diskusi (kalangan akademisi dan praktisi) tentang bagaimana menghargai ekuitas.




Andika Syah Putra
Hii all, my name is Andika Syah Putra, I have experience in the field of computers and network infrastructure, and I am also a content creator at www.portal-it.com besides being a content creator I am also the owner and founder of www.portal-it.com

Related Posts

Subscribe Our Newsletter