pixabay.com |
Sekarang Anda sudah mengerti apa itu saham. Selanjutnya, apa untungnya menjadi investor saham? Terdapat dua jenis keuntungan yang dapat diperoleh dari hasil in- vestasi saham, yaitu dividen dan capital gain. Total Keuntungan Capital Gain + Dividen Kita sudah belajar, ketika perusahaan memperoleh laba atau keuntungan dari hasil usahanya maka perusahaan tersebut dapat membagikan sebagian dari laba tersebut kepada pe- megang saham berupa dividen.
Sisa laba yang tidak dibagi- kan kepada pemegang saham akan digunakan untuk operasi perusahaan tersebut, sehingga perusahaan tersebut dapat terus bertumbuh menjadi besar tanpa harus mencari dana eksternal. Sebagai contoh, PT X memperoleh keuntungan Rpl00 miliar sepanjang tahun 2015. Kemudian sebesar 40% disepakati untuk dibagikan kepada para pemilik atau pemegang saham. Artinya Rp40 miliar akan dibagikan kepada pemegang sa- ham sesuai jumlah lembar saham yang dimilikinya.
Semen- tara sisanya, Rp60 miliar, kembali digunakan untuk operasi perusahaan. Keuntungan lain yang diperoleh dari investasi saham adalah capital gain. Capital gain merupakan keuntungan yang dihasilkan dari selisih harga 2 pembelian saham dan harga penjualan saham tersebut. Sebagai contoh, jika Anda membeli saham perusahaan X dengan harga Rp1.000 per lembar, kemudian menjualnya dengan harga Rp1.500 per lembar, artinya Anda mendapatkan capital gain sebesar Rp500 per lembar saham.Membeli Saham = Membeli Perusahaan BUKAN Membeli Angka Setelah memahami filosofi saham, kita menjadi mengerti bahwa membeli saham berarti membeli sebuah perusaha- an, bukan sekadar membeli angka-angka.
Oleh karena itu, dalam berinvestasi saham, kita harus mencermati apakah perusahaan yang akan kita beli merupakan perusahaan yang sehat dan layak dibeli pada harga yang wajar. Pembeli saham yang tidak mencermati kondisi perusahaan yang akan dibelinya dan hanya membeli angka harga saham, sama saja dengan penjudi atau pemain lotre yang membeli angka.
Lalu, bagaimana mengetahui apakah perusahaan tersebut layak dibeli atau tidak?
Pada bab-bab selanjutnya kita akan mempelajari bagaimana memilih perusahaan yang sehat pa- da harga yang wajar, serta kita akan mempelajari kebijakan investasi yang baik. Oleh sebab itu, dalam berinvestasi saham, kita harus belajar terlebih dahulu sebelum kita memulai ber- investasi sehingga kita dapat mendapatkan saham yang tepat serta dengan harga yang sesuai.
Jika kita tidak belajar terlebih dahulu, sama saja kita terjun ke dalam jurang, karena investasi saham sangatlah berisiko bagi orang yang tidak memiliki pemahaman yang baik tentang saham. Kita harus banyak membaca buku yang berhubungan dengan investasi jika kita ingin berhasil dalam berinvestasi. Dengan bekal pengetahuan, kita akan menjadi lebih bijak dalam mengambil keputusan investasi.
Mengapa Harga Saham di Bursa Bergerak?
Transaksi pasar sekunder merupakan transaksi yang terjadi di bursa saham setiap harinya. Harga yang terbentuk ber- asal dari kesepakatan antara pemilik saham dengan pem- beli saham. Ketika mereka bertransaksi, harga yang terjadi tersebut akan dicatat dibursa sebagai last price.
Sehingga, jika kita melihat harga saham bergerak dari menit ke menit, artinya pada menit tersebut telah terjadi transaksi jual beli saham dengan harga tertentu. Sebagai contoh, pada jam 10:00 terjadi kesepakatan antara pemilik saham dan pembeli saham untuk bertransaksi saham TLKM dengan harga Rp2.500. Kemudian, jam 11.00 ada lagi kesepakatan antara pembeli dan penjual di harga Rp2.550, dan seterusnya. Sehingga, dari harga-harga transaksi yang telah terjadi itulah grafik harga saham terbentuk.